Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Nabi Dawud AS Bocah Miskin Yang Menjadi Raja

Mawan Suganda Nabi Dawud AS Bocah Miskin Yang Menjadi Raja Sejarah yang pernah sahabat Histeri baca barangkali tak pernah menjelaskan bahwa Nabi Dawud nyaris disingkirkan dan dibunuh oleh mertuanya sendiri. Ada juga sebagian dari kaumnya yang berubah wujud menjadi kera…. Dikisahkan, suatu waktu negara Israil berada dalam cengkeraman kaum penjajah, yang dipimpin oleh seorang lelaki kekar bernama Jalut (Goliath). Bangsa Israil pun lalu bangkit melawan mereka di bawah pimpinan Thalut. Thalut ini adalah seorang raja yang ditunjuk langsung oleh Allah SWT, dengan perantaraan wahyu yang disampaikan melalui Nabi Samuel AS. Sejarah kemudian membuktikan bahwa kaum penjajah akhirnya dapat diusir setelah pemimpin mereka, Jalut, berhasil dibunuh oleh seorang remaja berumur 9 tahun bernama Dawud. Karena Dawud-lah maka tercapai kemenangan gilang-gemilang, yang mempunyai arti dalam sejarah besar bagi Bani Israil. Dengan kemenangan ini pun, nama Dawud menjadi harum di se

Mayat Kembali Pulang

MAWAN SUGANDA Karena kekuatan Ilmu Karang masih bersarang di dalam tubuhnya, maka bumi menolaknya. Jenazahnya selalu pulang sejak hari pertama dikuburkan. Selanjutnya, apa yang terjadi…? GARA-GARA ILMU SESAT, SANG MAYAT KEMBALI PULANG Kisah ini dituturkan langsung oleh seorang dokter kepada Histeri. Sebut saja nama sang dokter adalah dr. Joko. Ia berkisah, beberapa puluh tahun silam, ketika ia baru beberapa lama menyelesaikan sekolahnya di SMA, tiba-tiba cobaan yang tak pernah ada dalam bayangannya datang mengempas. Ayahnya, sebut saja namanya Pak Wongso, mendadak jatuh sakit, hingga akhirnya berakhir dengan kematiannya. Dari kematian sang ayah inilah kemudian menimbulkan berbagai keanehan yang sudah barang tentu sulit diterima akal sehat. Diceritakan, pada saat jenazah sang ayah siap dimakamkan, sebuah peristiwa musykil tiba-tiba saja terjadi. Hari itu, pemakaman Wongso sempat tertunda hampir dua jam lamanya. Pasalnya, lubang kubur yang telah disediakan terus-men

Hikayat Tabut Nabi Adam

MAWAN SUGANDA Ketika Nabi Adam AS dikeluarkan dari surga, ia membawa wewangian surga, batu hitam (Al-Aswad) yang aslinya berwarna lebih putih dari salju, tongkat setinggi Nabi Musa, dan sejumlah benda lainnya. Adam pun dari surga membawa “Tabut”, yang berarti Peti Perjanjian…. Sebelum menciptakan Adam, Allah SWT menciptakan langit, bumi dan seisinya, seperti gunung, laut, tumbuhan, hewan, binatang, matahari sebagai sumber panas, bulan sebagai penerang malam, serta bintang-bintang sebagai penghias alam. Kesemuanya itu diciptakan oleh Allah dalam waktu enam masa, yang satu masa itu di sisi Allah sama dengan satu millenium atau seribu tahun menurut perhitungan manusia. Sebagai makhluk manusia pertama, Adam telah menikmati semua fasilitas yang disediakan oleh Allah. Ia diperbolehkan menikmati semuanya, kecuali hanya satu yakni pohon Khuldi. Ia harus menjauhinya. Di surga, Adam merasa kesepian, karena hidup sendiri tanpa kawan bermain dan teman bergaul. Maka Allah pun men

Tanah Yang Digunakan Untuk Membuat Nabi Adam AS

MAWAN SUGANDA Berikut ini tafsir Ibnu Abbas yang menjelaskan beberapa spesifikasi tanah yang dijadikan bahan oleh Allah SWT untuk menciptakan Nabi Adam AS: Kepala Adam dari tanah Baitul Muqadis : tempat otak dan akal manusia Telinga Adam dari tanah bukit Tursina: karenanya menjadi alat pendengar. Dahi Adam dari tanah Iraq: karenanya tempat bersujud pada Allah Muka Adam dari tanah Aden: karenanya menjadi tempat berhias dan kecantikkan Gigi Adam dari tanah telaga Al Kautsar: tempat untuk manis-manis. Tangan kanan Adam dari tanah Ka’bah: untuk mencari nafkah dan bekerja. Tangan kiri Adam dari tanah Paris: untuk bersuci cebok (istinjak). Kemaluan Adam dari tanah Babylonia: tempat birahi dan tipu daya setan untuk membimbing manusia menuju dosa. Hati Adam dari tanah surga Firdaus: sebagai tempat iman, keyakinan, dan ilmu Lidah Adam dari tanah Tha’if: tempat untuk mengucap kalimat syahadat dan berdoa. Adapun proses penciptaannyab dijelaskan sebagai berikut: Ketik

Ibnu Khafif Sufi Besar Yang Pernah Menikah 400 Kali

Badruzzaman Al-Jawiy (Mawan Suganda)  Dalam waktu yang bersamaan terkadang ia beristeri dua atau tiga orang wanita. Salah seorang di antara isterinya adalah putri wazir yang sangat cantik, yang mendampinginya selama empat puluh tahun…. Abu Abdullah Muhammad bin Khafif lahir di Syiraz tahun 270 H/882 M. Dia adalah seorang tokoh suci di Persia, dan berasal dari keluarga bangsawan. Setelah mendapat pengetahuan yang luas, Ibnu Khafif berangkat ke Baghdad dan di kota ini ia bertemu dengan Al-Hallaj serta tokoh-tokoh sufi lainnya. Menurut riwayat, ia pernah mengunjungi Mesir dan Asia Kecil. Ibnu Khafif yang juga pernah menulis beberapa buah buku, meninggal dunia dalam usia lanjut di kota kelahirannya pada tahun 371 H/982 M. Dikisahkan, ketika masih muda, ia ingin sekali pergi ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah haji. Waktu tiba di kota Baghdad, kepalanya masih penuh dengan kecongkakan sehingga ia tidak mau menemui Junayd Al-Baghdadi (seorang Wali Qutub/pemimpin pa

Sang Pelita Masjidil Haram

YANTI Dia melakukan shalat di sepanjang malam dan membaca Al-Quran hingga khatam. Selama tiga puluh tahun, selalu duduk di bawah air mancur di Masjidil Haram, dan selama itu pula cukup bersuci sekali dalam dua puluh empat jam…. Abu Bakar Al-Kattani adalah salah satu sufi pengikut Sultan Auliya Junaid Al-Baghdadi yang wafat pada tahun 298 H/910 M. Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Ali bin Ja’far Al-Kattani. Dia lahir di Baghdad, tetapi tidak jelas tahun kelahirannya. Para penulis riwayat hidup sufi hanya menulis tahun kematiannya, yaitu di Makkah pada tahun 322 H/934 M. Setelah puas berguru kepada Al-Junaid Abu Bakar Al-Kattani meminta izin kepada ibunya untuk menunaikan ibadah haji, meski pada waktu itu dia masih remaja. Ketika sampai di padang pasir, dia mengisahkan, ”Aku bermimpi sehingga aku harus bersuci. Di dalam hati aku berkata, mungkin aku tidak mempunyai persiapan yang selayaknya. Maka aku pun kembali pulang. Sesampainya di rumah, kudapati ibu sedang menant

Ilmu Penakluk Dengan Suara

Bambang Wiguna Karena menguasai Ajian Gunthur Lathi atau mulut petir ini, maka orang yang menguasai ilmu ini bila sedang marah atau menghadapi musuhnya secara otomatis nada suaranya akan berubah sangat keras laksana petir mengelegar…. Mantera atau ajimah memang sudah ada sejak dulu kala. Maka jangan heran jika nenek moyang dulu mampu merobohkan musuhnya cukup dengan sekali bentakan saja, tanpa perlu beradu fisik. Gajah Mada, misalnya. Konon, salah satu ilmu kesaktian yang dimiliki oleh Gajah Mada salah satunya adalah Ajian Guntur Lathi. Karena menguasai Ajian Gunthur Lathi atau mulut petir ini, maka bila ia sedang marah atau menghadapi musuhnya secara otomatis suaranya akan berubah sangat keras laksana petir mengelegar. Manusia atau hewan seganas apapun akan roboh terpaku di bumi bila terkena bentakannya. Menurut cerita versi lain, Ilmu Gunthur Lathi merupakan warisan dari raja besar Majapahit yakni Prabu Hayam Wuruk, sang raja arif dan bijaksana. Di bawah kekuasaa

Pelet Lewat Tatapan Mata

Bagus Bagaskara Dengan membaca manteranya sambil menatap orang yang dituju, maka orang tersebut akan jatuh hati pada anda.… Para pakar pisikologi mengatkan, mata adalah jendela jiwa. Artinya, dengan melihat sinar matanya, orang bisa menebak isi hati seseorang, bahkan karateristiknya. Tentu dibutuhkan kepandaian khusus. Masih berhubungan dengan mata, agaknya para nenek moyang kita pun telah menciptakan suatu rahasia yang erat hubungannya dengan kemauan hati, lebih sepesifik dengan rasa asmara. Konon, dengan keyakinan penuh yang disertai mantra-mantra bertuah, kita bisa menjerat rasa asmara seseorang, pria atau pun wanita ilmu bernama Aji Griya Agung atau Ilmu Pelet Lewat Tatapan Mata. Menurut sumbernya, aji pelet ini sangat ampuh, asal diperaktekkan dengan sungguh-sungguh. Untuk menjalankan tidak terlalu susah dan njlimet. Kalau memang Anda malas puasa pun tidak apa-apa. Tapi tentu akan lebih tajam bila Anda puasa karena ini semacam tebusan atau mahar. Dengan menggun

Derita Akibat Kiriman Santet Isteri Kekasih

YANTI YULIANTI   DERITA AKIBAT KIRIMAN SANTET ISTERI KEKASIH Pria itu tak hanya merenggut kegadisanku. Ia juga telah merusak masa depanku. Bahkan, aku nyaris mati akibat kiriman santet yang dilancarkan isterinya…. Sebut saja namaku Meryana. Aku terlahir di sebuah desa yang kata orang merupakan surganya gadis-gadis cantik. Bahkan, kebanyakan penyanyi dangdut top di televisi adalah gadis-gadis yang berasal dari desaku ini. Sebagai dara yang terlahir di desa lereng gunung itu, aku sendiri tergolong gadis yang lumayan cantik, dengan postur tubuh tinggi semampai. Sayangnya, aku kurang bernasib baik sebab terlahir dari keluarga yang hidup sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan di bawah garis kemiskinan. Dengan niat membantu meringankan ekonomi keluarga, selepas lulus SMK kuputuskan untuk mengadu nasib di Jakarta. Tempat yang kutuju untuk sekedar numpang berteduh adalah rumah tanteku, Bi Irna. Setahuku, ia seorang perempuan yang tegar, yang sanggup menghidupi ked

NYARIS MATI DI TANGAN NYI GEDE GOA SANGIANG (Berburu Harta Karun Jepang)

Mawan Suganda Di pulau ini terdapat benteng pertahanan tentara Jepang ketika Perang Dunia II. Mungkin karena itulah rumors keberadaan harta karun Jepang kemudian santer berembus dari pulau yang terletak di Selat Sunda ini…. Pulau yang satu ini berada di Selat Sunda, lebih tepatnya di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Serang, Banten. Kalau dari Kota Serang, bisa menggunakan bus atau kendaraan pribadi menuju Cilegon, kemudian dilanjutkan ke Anyer dan berhenti di kawasan Pantai Manuk di Desa Cikenong. Dari Pantai Manuk, perjalanan dilanjutkan langsung ke Pulau Sangiang dengan menggunakan kapal atau perahu motor. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke pulau ini sekitar 1 jam perjalanan. Sangat tergantung besar kecilnya ombak laut. Kini, Pulau Sangiang menjadi salah satu obyek wisata menarik di Banten. Lepas dari pesona alamnya yang sangat indah, sesungguhnya sudah sejak lama pulau ini diburu orang. Mereka beranggapan bahwa di pulau kecil ini tersimpan harta karun peni

Perjanjian Gaib dengan Nyai Plencing

SUBUR SUSENO Karena terbelit kesulitan hidup, orang bisa saja melakukan perjanjian gaib dengan Nyai Plencing, dhanyang Bukit Pangrantunan, Gunung Sindoro. Lantas, apa konsekwensinya…? Soma duduk melamun di balai-balai bambu reot miliknya yang telah lapuk termakan waktu. Matanya menerawang jauh, menembus segerumbulan pohon bambu yang membentengi rumah biliknya yang sebagian sudah bolong-bolong akibat lapuk dimakan waktu. Angin sore yang dingin menerpa badannya yang kurus telanjang dada. Pikiran Soma terus memutar, mencari peruntungan yang sekiranya bisa dimanfaatkan untuk mengisi perut istri dan kedua anaknya yang masih kecil-kecil. Ia tak pernah menyangka kalau hidupnya akan mengalami keterpurukan seperti ini. Harapannya untuk hidup serba kecukupan, rasanya kini tak mungkin bisa diraihnya. “Kau tak usah berkecil hati, Soma! Semua serba mungkin. Jangan putus asa dalam menjalani kehidupan ini. Akulah yang akan membantumu.” Suara itu menyentakkan Soma da