Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

Sang Pelita Masjidil Haram

YANTI Dia melakukan shalat di sepanjang malam dan membaca Al-Quran hingga khatam. Selama tiga puluh tahun, selalu duduk di bawah air mancur di Masjidil Haram, dan selama itu pula cukup bersuci sekali dalam dua puluh empat jam…. Abu Bakar Al-Kattani adalah salah satu sufi pengikut Sultan Auliya Junaid Al-Baghdadi yang wafat pada tahun 298 H/910 M. Nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Ali bin Ja’far Al-Kattani. Dia lahir di Baghdad, tetapi tidak jelas tahun kelahirannya. Para penulis riwayat hidup sufi hanya menulis tahun kematiannya, yaitu di Makkah pada tahun 322 H/934 M. Setelah puas berguru kepada Al-Junaid Abu Bakar Al-Kattani meminta izin kepada ibunya untuk menunaikan ibadah haji, meski pada waktu itu dia masih remaja. Ketika sampai di padang pasir, dia mengisahkan, ”Aku bermimpi sehingga aku harus bersuci. Di dalam hati aku berkata, mungkin aku tidak mempunyai persiapan yang selayaknya. Maka aku pun kembali pulang. Sesampainya di rumah, kudapati ibu sedang menant

Ilmu Penakluk Dengan Suara

Bambang Wiguna Karena menguasai Ajian Gunthur Lathi atau mulut petir ini, maka orang yang menguasai ilmu ini bila sedang marah atau menghadapi musuhnya secara otomatis nada suaranya akan berubah sangat keras laksana petir mengelegar…. Mantera atau ajimah memang sudah ada sejak dulu kala. Maka jangan heran jika nenek moyang dulu mampu merobohkan musuhnya cukup dengan sekali bentakan saja, tanpa perlu beradu fisik. Gajah Mada, misalnya. Konon, salah satu ilmu kesaktian yang dimiliki oleh Gajah Mada salah satunya adalah Ajian Guntur Lathi. Karena menguasai Ajian Gunthur Lathi atau mulut petir ini, maka bila ia sedang marah atau menghadapi musuhnya secara otomatis suaranya akan berubah sangat keras laksana petir mengelegar. Manusia atau hewan seganas apapun akan roboh terpaku di bumi bila terkena bentakannya. Menurut cerita versi lain, Ilmu Gunthur Lathi merupakan warisan dari raja besar Majapahit yakni Prabu Hayam Wuruk, sang raja arif dan bijaksana. Di bawah kekuasaa

Pelet Lewat Tatapan Mata

Bagus Bagaskara Dengan membaca manteranya sambil menatap orang yang dituju, maka orang tersebut akan jatuh hati pada anda.… Para pakar pisikologi mengatkan, mata adalah jendela jiwa. Artinya, dengan melihat sinar matanya, orang bisa menebak isi hati seseorang, bahkan karateristiknya. Tentu dibutuhkan kepandaian khusus. Masih berhubungan dengan mata, agaknya para nenek moyang kita pun telah menciptakan suatu rahasia yang erat hubungannya dengan kemauan hati, lebih sepesifik dengan rasa asmara. Konon, dengan keyakinan penuh yang disertai mantra-mantra bertuah, kita bisa menjerat rasa asmara seseorang, pria atau pun wanita ilmu bernama Aji Griya Agung atau Ilmu Pelet Lewat Tatapan Mata. Menurut sumbernya, aji pelet ini sangat ampuh, asal diperaktekkan dengan sungguh-sungguh. Untuk menjalankan tidak terlalu susah dan njlimet. Kalau memang Anda malas puasa pun tidak apa-apa. Tapi tentu akan lebih tajam bila Anda puasa karena ini semacam tebusan atau mahar. Dengan menggun

Derita Akibat Kiriman Santet Isteri Kekasih

YANTI YULIANTI   DERITA AKIBAT KIRIMAN SANTET ISTERI KEKASIH Pria itu tak hanya merenggut kegadisanku. Ia juga telah merusak masa depanku. Bahkan, aku nyaris mati akibat kiriman santet yang dilancarkan isterinya…. Sebut saja namaku Meryana. Aku terlahir di sebuah desa yang kata orang merupakan surganya gadis-gadis cantik. Bahkan, kebanyakan penyanyi dangdut top di televisi adalah gadis-gadis yang berasal dari desaku ini. Sebagai dara yang terlahir di desa lereng gunung itu, aku sendiri tergolong gadis yang lumayan cantik, dengan postur tubuh tinggi semampai. Sayangnya, aku kurang bernasib baik sebab terlahir dari keluarga yang hidup sangat sederhana, bahkan bisa dikatakan di bawah garis kemiskinan. Dengan niat membantu meringankan ekonomi keluarga, selepas lulus SMK kuputuskan untuk mengadu nasib di Jakarta. Tempat yang kutuju untuk sekedar numpang berteduh adalah rumah tanteku, Bi Irna. Setahuku, ia seorang perempuan yang tegar, yang sanggup menghidupi ked

NYARIS MATI DI TANGAN NYI GEDE GOA SANGIANG (Berburu Harta Karun Jepang)

Mawan Suganda Di pulau ini terdapat benteng pertahanan tentara Jepang ketika Perang Dunia II. Mungkin karena itulah rumors keberadaan harta karun Jepang kemudian santer berembus dari pulau yang terletak di Selat Sunda ini…. Pulau yang satu ini berada di Selat Sunda, lebih tepatnya di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyer, Serang, Banten. Kalau dari Kota Serang, bisa menggunakan bus atau kendaraan pribadi menuju Cilegon, kemudian dilanjutkan ke Anyer dan berhenti di kawasan Pantai Manuk di Desa Cikenong. Dari Pantai Manuk, perjalanan dilanjutkan langsung ke Pulau Sangiang dengan menggunakan kapal atau perahu motor. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke pulau ini sekitar 1 jam perjalanan. Sangat tergantung besar kecilnya ombak laut. Kini, Pulau Sangiang menjadi salah satu obyek wisata menarik di Banten. Lepas dari pesona alamnya yang sangat indah, sesungguhnya sudah sejak lama pulau ini diburu orang. Mereka beranggapan bahwa di pulau kecil ini tersimpan harta karun peni

Perjanjian Gaib dengan Nyai Plencing

SUBUR SUSENO Karena terbelit kesulitan hidup, orang bisa saja melakukan perjanjian gaib dengan Nyai Plencing, dhanyang Bukit Pangrantunan, Gunung Sindoro. Lantas, apa konsekwensinya…? Soma duduk melamun di balai-balai bambu reot miliknya yang telah lapuk termakan waktu. Matanya menerawang jauh, menembus segerumbulan pohon bambu yang membentengi rumah biliknya yang sebagian sudah bolong-bolong akibat lapuk dimakan waktu. Angin sore yang dingin menerpa badannya yang kurus telanjang dada. Pikiran Soma terus memutar, mencari peruntungan yang sekiranya bisa dimanfaatkan untuk mengisi perut istri dan kedua anaknya yang masih kecil-kecil. Ia tak pernah menyangka kalau hidupnya akan mengalami keterpurukan seperti ini. Harapannya untuk hidup serba kecukupan, rasanya kini tak mungkin bisa diraihnya. “Kau tak usah berkecil hati, Soma! Semua serba mungkin. Jangan putus asa dalam menjalani kehidupan ini. Akulah yang akan membantumu.” Suara itu menyentakkan Soma da

Dijadikan Calon Tumbal Pesugihan

GOENAWAN WE;  Ini adalah kisah nyata yang kualami 9 tahun lalu. Ceritanya berawal ketika aku diterima bekerja sebagai sopir pribadi di rumah Pak Simon. Pria keturunan Tionghoa ini tinggal di sebuah perumahan elite di Jakarta. Meskipun rumahnya besar, namun Pak Simon hanya tinggal di rumah ini seorang diri. Entah dimana keluarganya tinggal. Sepertinya, ini memang misteri tersendiri.Pekerjaan sebagai sopir pribadi sebenarnya tidak tepat dengan status dan pendidikanku di bidang Teknik Industri. Namun aku terima saja daripada terus-terusan menganggur. Maklumlah, untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan di zaman sekarang ini bukanlah hal yang mudah. Karena itulah, meski pun menjadi seorang sopir kujalani saja dengan penuh keikhlasan, yang penting pekerjaan itu halal. Selama bekerja pada Pak Simon, aku sama sekali belum pernah mengenal keluarganya. Sudah kukatan, pria paruh baya ini hidup seorang diri. Aku hanya berpikir, siapa tahu keluarganya tinggal di kota lai

SEKILAS PENGGAMBARAN FISIK RASULULLAH SAW

MAWAN SUGANDA, Nabi Muhammad SAW telah memberikan gambaran tentang rupa saudara-saudaranya, yakni para Nabi dan Rasul terdahulu, yang dilihatnya pada malam Isra Mi’raj. Beliau telah menjelaskan tentang mereka kepada para sahabat yang bertanya kepadanya. “Engkau telah melihat para Nabi. Ceritakanlah kepada kami wahai Rasulullah!” pinta para sahabat. Nabi pun lalu bercerita kepada mereka, “Musa adalah seorang yang tinggi, seolah-olah seperti singa Syanu’ah. Yaitu, ia berkulit coklat dan tinggi.” Rasulullah SAW menyerupakan Nabi Musa AS dengan kaum laki-laki suatu kabilah di Arab yang terkenal posturnya yang tinggi, yaitu kabilah Syanu’ah. Bagaimanakah rupa Nabi Muhammad SAW itu? Bagaimana roman mukanya? Bagaimana warna kulitnya? Kedua matanya, juga rambutnya? Untuk menjawab rangkaian pertanyaan tersebut, kami nukilkan kisah berikut ini dari kitab Asy-Sya’rawi, Ana min Sulalah Ahl Al-Bait karya Sa’id Abul ‘Ainain…. Nabi berkata lagi, “Sedangkan Isa, wajahnya meneteskan peluh, seper